Agen Bola Tangkas - Sidang Ahok terkait kasus penistaan agama kembali digelar.
Sekelompok massa tak henti-hentinya melakukan aksi demonstrasi. Namun,
banyaknya orang di lokasi itu justru membuat pedagang makanan buntung.
"Dulu awal-awal pas aksi pertama sampai keempat memang
ramai. Dagangan saya laku," ujar Salamah (55) seorang pemilik Warteg di
Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Agen Tangkas Terpercaya - Namun belakangan, polisi menutup jalan tersebut ketika
sidang Basuki Tjahaja Purnama digelar. Itulah yang menyebabkan dagangannya tak
laku.
"Malahan lebih banyak yang beli di hari biasa. Kalau
Ahok sudah sidang, saya masak lebih sedikit, enggak bakalan banyak yang
mampir," kata Salamah.
Bola Tangkas Online - Terlebih, demonstran hari ini lebih sedikit dari massa aksi
sebelumnya.
Yana (34), seorang pedagang warteg lain, mengalami hal yang
sama. Dia mengaku hanya buka jelang demonstrasi di sidang Ahok bubar dan kawat
berduri polisi ditanggalkan.
Tangkas Asia - "Enggak bakalan ada yang beli, habis sidang kelima udah
sepi, rugi juga kalau buka, yang mending nunggu aksinya selesai. Lagian bagi
rezeki juga bagi yang lain," kata Yana sembari leyeh-leyeh di depan warteg
kecilnya.
Hal yang sama juga dikatakan Nimah, pemilik warteg di
kawasan yang sama. Dia mengeluh jika jalanan mulai ditutup. Pasalnya, pelanggan
Nimah yang rata-rata pegawai kantoran tak bisa datang. Mereka tak lagi melewati
warung Nimah.
Tangkas Online - "Kan jalannya muter, enggak ada (pelanggan) yang lewat
sini, kalau sore mereka udah pulang. Ya buka gini aja, masak seadanya, enggak
seperti hari biasa," keluh Nimah.
Sementara itu, sejak pagi, demonstran mulai memadati kawasan
yang disediakan polisi. Sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon dan
baracuda, sudah bersiaga di balik kawat berduri.
Situs Bola Tangkas - Belasan pedagang asongan bergerilya dalam kerumunan massa
yang berunjuk rasa pada sidang Ahok. Meski sempat hujan, massa tetap bertahan,
baik yang kontra maupun pro Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar