Agen Bola Tangkas - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomer urut dua Djarot
Saiful Hidayat meminta masyarakat tidak mencampur adukan urusan pilkada dengan
agama. Hal ini dikatakan Djarot saat mendengar soal jenazah Nenek Hindun yang
ditelantarkan oleh masyarakat sekitar. Lantaran, sang nenek yang sudah tak bisa
berjalan sejak lama itu memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot
Saiful Hidayat saat Pilkada DKI putaran pertama 15 Februari 2017.
“Makanya berkali-kali bilang, tolonglah jangan campur
adukkan persoalan pilkada dengan agama,” kata Djarot usai menghadiri acara
deklarasi di Tebet Barat, Jakarta beberapa waktu lalu.
Bola Tangkas Online - Menurut cawagub petahana ini, mengurus jenazah saudara
sesama muslim itu, hukumnya wajib. “Itu kan mengurus saudara kita yang
meninggal dunia sesama muslim itu hukumnya fardhu kifayah, tidak boleh
mempersulit dong,” ucap Djarot.
Djarot sedikit mengutip kalimat dari Buya Syafi’i Ma’arif
soal menolak jenazah bukan hanya tindakan tidak terpuji tetapi tindakan
primitif. “Ini kalau menurut saya, mohon maaf nih, meminjam bahasanya Buya Syafi’i
Ma’arif ini betul-betul bukan hanya tindakan tidak terpuji tapi ini tindakan
yang primitif, memaksakan kehendak dan sebagainya, dan betul-betul itu jauh
dari nilai-nilai Islam,” tutur dia.
Agen Tangkas Terpercaya - Islam itu, kata Djarot, merangkul bukan memukul. Islam juga
mengayomi bukan menebar kebencian.
“Islam itu begitu rahmatan lil’alamin. Jadi kalau seperti
itu, itu berarti, mohon maaf saya bukan ahli agama, tanyakan pada ulama aja,
tapi itu kebablasan,” tegas Djarot.
Tangkas Asia - Jenazah nenek 78 tahun ditelantarkan oleh masyarakat sekitar.
Menurut keterangan anak nenek Hindun bernama Neneng, paska ibunya mencoblos
pasangan Ahok-Djarot, keluarganya menjadi pergunjingan. Neneng adalah putri
bungsu Hindun.
“Kami ini semua janda, empat bersaudara perempuan semua,
masing-masing suami kami meninggal dunia, kini ditambah omongan orang yang
kayak gitu, kami bener-bener dizalimi, apalagi ngurus pemakaman orangtua kami
aja susah,” ujar Neneng.
Tangkas Online - Neneng menceritakan, kronologi jenazah ibundanya ditolak
disalatkan di musala oleh ustaz Ahmad Syafii. Neneng mengatakan, saat itu dia
dan keluarganya ingin agar jenazah Hindun disalatkan di musala. Namun, ditolak
oleh Ustaz Ahmad Syafii lantaran tidak ada orang di musala.
Selain itu, tak ada orang yang menggotong jenazah Nenek
Hindun ke musala. Sehingga Ustaz Ahmad Syafii mensalatkan Hindun di rumahnya.
Ustaz Ahmad Syafii menegaskan, telah mensalati jenazah Hindun.
Situs Bola Tangkas - “Perkaranya itu bukan karena milih Ahok, bukan nggak
disalati, saya yang ngimami, saya yang bantu talqin (melepas arwah orang yang
kritis dengan kalimat tauhid) kan 24 jam sebelum Nenek (Hindun) meninggal,”
terang Ahmad Syafii di rumahnya yang persis berada di depan sebuah spanduk
penolakan menyalati jenazah pendukung penista agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar