Agen Bola Tangkas - Saksi kedua yang memberikan keterangan di sidang ke-14 kasus
dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah
Suyanto.
Suyanto adalah sopir di perusahaan milik keluarga Ahok di
Gantung, Belitung Timur. Saat memberikan kesaksian, Suyanto kerap melontarkan
jawaban yang mengundang tawa.
Agen Tangkas Terpercaya - Tawa seisi ruangan dipicu ketika hakim ketua Dwiarso
mengingatkan Suyanto untuk jujur dan tidak boleh takut pada Ahok.
"Tugas bapak dulu mengantar beliau (Ahok) ke rumah
guru, teman-temannya? Kalau beliau dari Jakarta?" tanya Dwiarso.
"Iya saya ngantar ke rumah gurunya yang sakit, ke
teman-teman keliling kalau dia pulang (ke Belitung)," jawab Suyanto.
"Kalau telat kena marah? Beliau suka marah
enggak?" tanya Dwiarso lagi.
Bola Tangkas Online - Suyanto menjawab tidak, sesekali dia menengok ke arah Ahok. Melihat Suyanto menoleh ke
Ahok, hakim memperingatkan Suyanto.
"Enggak bohong? Enggak usah lihat (ke Ahok), enggak
usah takut," ujar Dwiarso.
"Enggak bohong, kan sudah disumpah. Jadi enggak boleh
bohong," jawab Suyanto.
Tangkas Online - Mendengar jawaban itu, spontan seisi ruangan tertawa. Ahok
pun ikut tertawa hingga wajahnya memerah.
"Telat (jemput Ahok) enggak dimarahi juga?" kata
Dwiarso pada Suyanto.
Tangkas Asia - Suyanto menjawab bahwa dia tidak dimarahi justru dinasihati.
Suyanto juga bercerita bahwa Ahok mempersilakan dia salat Jumat terlebih dahulu
bila sudah waktunya.
"Katanya (Ahok), bapak Jumatan saja. Saya tunggu di
mobil," kata Suyanto menirukan perkataan Ahok.
Tangkas Terpercaya - Tawa kembali pecah saat hakim menanyakan apakah Suyanto
melihat siaran berita televisi yang menayangkan video Ahok di Pulau Seribu.
"Di tv enggak lihat. Saya kalah dengan anak saya. Anak
saya mau lihat film," jawab Suyanto polos.
Situs Bola Tangkas - Ia juga menyatakan, sejak pemilihan Bupati Belitung Timur
2004 lalu, selebaran Al Maidah 51 sudah ada untuk menyerang Ahok.
"Sekarang tidak muncul lagi (selebaran), karena calonnya muslim
semua," kata Suyanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar