Berita Terkini - Ketua Umum
Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung bahwa Indonesia bakal bubar pada
tahun 2030. Pidato tersebut dikatakan dalam acara sah Partai Gerindra. Video
pengakuan Prabowo itu diposting di akun media sosial Partai Gerindra.
Pernyataan ini sontak menjadi heboh dan pengakuan dari masyarakat.
Video itu berdurasi 1.19 detik, dimana Prabowo Subianto berpidato di depan ribuan kader
Gerindra. Berikut isi video penggalan Pidato Prabowo Subianto tersebut:
Saudara-saudara,
anda tetap upacara, anda tetap menyanyikan lagu kebangsaan, anda tetap memakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih terdapat di
sini.
Tapi di
negara lain, mereka sudah membuat kajian-kajian di mana Republik Indonesia
sudah ditetapkan tidak terdapat lagi tahun 2030.
Bung! mereka
ramalkan anda ini bubar.
Elite anda ini merasa bahwa 80 persen tanah semua negara dikuasai 1 persen rakyat kita,
nggak apa-apa. Bahwa nyaris seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.
Bahwa
mayoritas kekayaan kita dipungut ke luar negeri, tidak bermukim di
Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang
merusak bangsa anda sendiri. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin
curang, semakin culas, semakin maling.
Tidak enak
anda bicara, tapi telah tidak terdapat waktu guna kita berpura-pura lagi.
Politikus
Partai Gerindra Fadli Zon menilai pidato Prabowo Subianto itu adalah warning
dan kritik untuk pemerintah yang dirasakan belum bekerja maksimal. Sebab,
andai hal itu tidak dipedulikan akan dominan buruk untuk keberlangsungan
negara ini. “Itu namanya warning, ya. Kita itu hendak Indonesia lebih dari
1.000 tahun, 2.000 tahun, selamanya hingga kiamat. Tapi kalau teknik memimpin
Indonesia sama seperti kini ya dapat kacau,” kata Fadli Zon.
Fadli
melanjutkan Warning yang dimaksud sendiri ialah agar pemerintah tidak salah
dalam menilai arah negara ini. Tujuannya supaya Indonesia tidak mendekati
jurang kehancuran.
“Kalau anda salah jalan, kita dapat bubar. Justru anda tidak hendak kita tersebut bubar. Jangan sampai anda salah jalan. Berdasarkan keterangan dari saya ini
anda sudah tidak sedikit salah jalan ya masuk kejerat utang dan lain-lain,”
tegas Fadli
Lebih
lanjut, Fadli menerangkan, bukan tidak barangkali Indonesia akan merasakan kehancuran andai tidak adanya perbaikan dalam sistem bernegara. Hal tersebut berkaca dari empiris Uni Soviet, negara sakti pada masanya yang kesudahannya pecah dan merasakan kehancuran.
“Uni Soviet
saja pecah. Kita lihat empiris Uni Soviet. Negara yang paling kuat saja
melulu bertahan 70 tahun. Padahal dia punya partai yang paling kuat, punya
Red Army yang paling kuat,” pungkas Fadli.
Namun Fadli
menyatakan belum memahami pasti kapan dan di mana video tersebut dibuat. Ia
pun belum bisa meyakinkan pidato itu dikatakan dalam acara internal partai
atau acara lain.
ISTANA
MENANGGAPI
Johan Budi,
Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi angkat bicara bersangkutan pengakuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tentang “Indonesia bubar tahun
2030”.
Johan
mempertanyakan keabsahan pengakuan Prabowo tersebut, terutama mengenai kajian
maupun data yang menopang benang merah tersebut.
“Itu yang
dikatakan Pak Prabowo saya tidak tahu, apakah terdapat dasar kajian secara
ilmiah, kemudian dapat menerawang jauh ke depan 2030 Indonesia bubar,” ujar
Johan di Istana Kepresidenan.
Baca Juga : Berita PILPRES – Presiden Yang Akan Terpilih Apakah Masih Jokowi Menjadi Presiden RI periode 2019-2024
Baca Juga : Berita PILPRES – Presiden Yang Akan Terpilih Apakah Masih Jokowi Menjadi Presiden RI periode 2019-2024
Sebab, kata
dia, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla malah berupaya
menjadikan Indonesia dianggarkan oleh dunia pada tahun 2045.
Apalagi,
Johan mengklaim, tingkat investasi modal di Indonesia mengalami eskalasi sehingga kondisi dalam negeri ingin baik.
“Tapi bila pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai masukan, dengan analisis yang begitu
banyak, misalnya, ya pasti sah-sah saja, dapat dipelajari karena didapatkan data valid,” lanjut Johan.
AHY Prediksi
Masa Keemasan Indonesia 2045
Berbeda
dengan Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono malah mempunyai pandangan
yang lebih optimistic mengenai masa mendatang Indonesia. Dia bahkan menebak bahwa Indonesia bakal mempunyai masa keemasannya pada 2045.
“Asal saja
semua pemudanya lebih serius dan peduli memburu prestasi,” ungkap Wakil
Sekjen PD Rachland Nashidik.
Menurutnya,
berikut bedanya kepemimpinan zaman now dan pemimpin zaman old. Pemimpin zaman
now menawarkan optimism, bukan mengancam masyarakat,
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus