Berita Terbaru Rutan Gunung Sindur Terima 58 Tahanan Terorisme Nusakambangan.

Berita Terbaru - Alasan di Balik Pemindahan Mendadak 58 Tahanan Teroris dari Nusakambangan ke Rutan Gunung Sindur Bogor


Puluhan polisi bersenjata laras panjang berjaga di pelabuhan eksklusif penyeberangan ke Pulau Nusakambangan, Dermaga Wijapaura, semenjak Minggu (20/5/2018) dini hari. Sebanyak 58 tahanan teroris dari sebanyak lapas Nusakambangan pulang dipindah.

Ke-58 tahanan ini adalah sebagian tahanan teroris dari total 154-an napi dan tahanan terorisme yang 10 hari kemudian baru dipindah ke Nusakambangan usai kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Tak ada penjelasan resmi yang menyinggung ke mana pemindahan tahanan teroris dari 
Nusakambangan ini.

Namun, dari informasi yang pantas dipercaya, mereka diperkirakan kuat dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Hendra Eka Putra mengatakan, tahanan teroris yang dipindah berasal tiga lapas Nusakambangan, yaitu Lapas Pasir Putih, Lapas Besi, dan Batu. Rinciannya, sembilan orang dari Lapas Besi, 24 Pasir Putih, dan 25 tahanan teroris dari Lapas Batu.

Ke-58 tahanan teroris tersebut masih belum mendapat putusan hukum tetap atau inkrah. Oleh sebab itu, mereka dipindah dari Nusakambangan guna menjalani proses hukum.


Tahanan Teroris Nusakambangan Dipindah ke Gunung Sindur?

Namun, ia tak mau menjelaskan ke mana 58 tahanan terorisme tersebut dibawa. Ia menyatakan tak menerima informasi rinci tujuan setiap tahanan teroris Nusakambangan. Alasannya, penyelenggara pemindahan ialah Ditjen PAS dan Mabes Polri.

Dari informasi yang sukses dihimpun, semua tahanan perkara terorisme tersebut akan diangkut ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, yang pun memiliki kemudahan lengkap dan sistem pengamanan ketat.

"Tahanan semua, hanya kan ini kan data-datanya semuanya terdapat di Jakarta. Pastinya saya belum paham. Pastinya belum (inkrah)," ucap Hendra yang pun Kepala Lapas Batu, Nusakambangan, Minggu, 20 Mei 2018.

Hendra mengungkapkan, dua tahanan teroris wanita dan seorang bayi yang turut dipindah dari Mako Brimob ke Nusakambangan pun turut terbit dari Nusakambangan.

Dalam pemindahan tahanan terorisme dari Nusakambangan ini, Kepolisian Resor Cilacap menyiagakan sejumlah 600 aparat campuran Polri dan TNI. Penjagaan sangat ketat khususnya pada proses pemindahan dari lapas ke kendaraan tahanan dari setiap lapas.

Personel campuran juga dikonsentrasikan di lokasi Dermaga Wijayapura, tempat terbit dari Pulau Nusakambangan. Selanjutnya, pengamanan dilaksanakan di sepanjang jalur antara Cilacap sampai perbatasan Kabupaten Banyumas.


Pengamanan Pemindahan Tahanan Teroris Nusakambangan

Kepala Polres Cilacap, AKBP Djoko Julianto menuliskan pengamanan sudah dibuka pada Sabtu malam. Selanjutnya, seusai pemindahan dari lapas ke kendaraan, tahanan di berikan kepada kesebelasan BNPT, Densus 88, dan Brimob Polri yang menjadi kesebelasan pemindahan.

Oleh karena itu, ia pun mengaku tak tahu ke mana semua tahanan bakal dibawa. Menurutnya, urusan tersebut sudah menjadi kewenangan kesebelasan pemindahan.

"Petugas kami, dari jajaran Polres Cilacap dan pihak Lapas Nusakambangan melulu melakukan pengamanan dan menyerahkan untuk tim yang hari ini telah tiba, dari BNPT, tergolong Densus 88," ucap Djoko.

Bus tahanan Mabes Polri mulai menyeberang ke Lapas Nusakambangan selama pukul 05.30 WIB. Kemudian, selama pukul 09.00 WIB, lima bus Mabes Polri yang membawa 58 tahanan dari tiga lapas, yaitu Lapas Besi, Pasir Putih, dan Lapas Batu terbit dari Dermaga Wijayapura.

Selanjutnya, dengan pengawalan puluhan petugas bersenjata menyeluruh di kendaraan taktis polri dan barracuda, bus itu berangkat dengan rute Cilacap-Banyumas.

"Kita masih menungggu informasi dari pusat. Kita 600 personel, pengamanan rute hingga ke perbatasan Banyumas," dia menjelaskan.

1. Aparat ketenteraman telah berjaga semenjak pagi

Dilansir dari kantor berita Antara, personel Brimob bersenjata laras panjang, tengah berjaga di masing-masing sudut halaman parkir Dermaga Wijayapura, tergolong ujung jalan mengarah ke tempat penyeberangan. Pada pukul 08.55 WIB, Kapal Pengayoman IV miliki Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), tampak tengah membawa bus untuk semua tahanan teroris.

Kemudian, satu per satu tahanan teroris terbit dan menaiki bus tahanan. Mereka juga meninggalkan lokasi penyeberangan yang diselesaikan dengan kendaraan Barracuda. Lalu, kepergian semua tahanan dibuntuti lima bus personel Korps Brimob, dan bus tahanan teroris juga meninggalkan Dermaga Wijayapura pada pukul 09.05 WIB.

2. Keamanan diperketat dalam proses pemindahan

Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto mengungkapkan polisi dan Kodim 0703/Cilacap, sudah menyiapkan selama 600 personel untuk menyelamatkan rute yang dilewati dalam pemindahan tahanan teroris tersebut.

"Jumlah yang dialihkan 58 orang. Keamananya, kami masih menantikan dari pihak pengamanan yang tadi kami serahkan. Tugas kami dan Lapas Nusakambangan melulu melakukan pengamanan dan menyerahkan untuk BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Densus, dan Brimob Mabes Polri," kata Djoko.

3. Sebanyak 58 masih berstatus tahanan

Sementara, Kepala Lapas Nusakambangan Hendra Eka Putra mengungkapkan pemindahan tersebut dilaksanakan kepada mereka yang berstatus tahanan.

"Seluruhnya tahanan, tetapi data-datanya terdapat di Jakarta, sampai-sampai kami gak tahu," ujar Hendra.

Dari ke-58 tahanan tersebut, sembilan di antaranya dari Lapas Besi, 24 orang dari Lapas Pasir Putih, dan 25 dari Lapas Batu, termasuk pun dua wanita beserta bayi.

4. Seluruh tahanan diangkut ke Rutan Gunung Sindur Bogor

Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Ade Kusmanto menyatakan para tahanan teroris itu akan diangkut ke Rutan Sindur di Bogor.

"Sebanyak 58 tahanan bakal dibawa ke Rutan Gunung Sindur di Bogor. Seluruhnya berstatus tahanan sebab masih menjalani proses peradilan, belum berkekuatan hukum tetap," cerah Ade.

Sehari pasca-kericuhan di rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Depok, 8 Mei lalu, kepolisian langsung menggondol 155 narapidana dan tahanan teroris ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.